Selasa, 26 April 2011

Marketing Plan


Marketing Plan merupakan alat komunikasi yang mengintegrasikan semua elemen marketing mix kedalam sebuah program komprehensif untuk mengkoordinasikan semua tindakan disemua level marketing. Rencana ini memuat spesifikasi produk, pasar dan wilayahnya, siapa mengerjakan apa, dimana, kapan, dan bagaimana untuk mencapai tujuan dengan cara yang paling efisien.
Marketing Plan memiliki peran yang sangat penting, guna dipahami oleh setiap orang yang terkait dengan seluruh aktivitas dalam mengoperasionalkan rencana tersebut. Karena peran yang demikian penting, maka dalam membuat rencana pemasaran harus simpel, jelas, praktis, fleksibel, lengkap, dan operasional.
Marketing Plan secara nyata mempunyai peran seperti disebut oleh Chase dan Barasch (1982;71) sebagai berikut :
1.     Mendorong untuk berpikir secara lebih baik dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki.
2.     Memberikan tanggung jawab dan mengharuskan untu membuat scedule pekerjaan.
3.     Marketing Plan akan mengkoordinasikan dan memadukan semua effort untuk mencapai tujuan.
4.     Menyediakan fasilitas pengendalian dan evaluasi dari hasil yang dicapai.
5.     Menumbuhkan kepedulian terhadap penyelesaian masalah yang sedang dihadapi.
6.     Marketing Plan mengidentifkasi kesempatan pemasaran.
7.     Marketing Plan merupakan sumber informasi pemasaran pada saat ini maupun saat yang akan datang.
Peran diatas merupakan tugas yang sangat penting, karena itu dalam membuat sebuah rencana pemasaran harus memenuhi beberapa kriteria berikut (Brian Scheck Sochin; 1991;15) :
1.     Simple, maksudnya mudah dipahami.
2.     Clear, jelas dan lengkap sehingga dapat menghindari kebingungan.
3.     Practical, realistis dalam aplikasinya serta berorientasi pada tujuan.
4.     Flexible, dapat menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan.
5.     Complete, mencakup semua faktor pemasaran.
6.     Workables, mengidentifikasi tanggung jawab.
Dalam menyusun Marketing Plan juga perlu memperhatikan empat aspek, yaitu menentukan bidang bisnis, misi dan peran bisnis, formulasi fungsional strategi, dan budgeting. Keempat aspek ini harus disusun dengan memperhatikan customer needs dan wants. Menurut Abell dan Hammond (1979:9-10) menyebut bahwa dalam menyusun Marketing Plan mencakup :
1.    Menentukan bidang bisnis.
Setiap pimpinan perusahaan bertanggung jawab terhadap komponen organisasi. Bidang ini diartikan dengan sebuah pertanyaan “what business am I in” Jawaban dari pertanyaan ini mencakup dua ruang lingkup yaitu :
a.         Lingkup produk dan market, yaitu meliputi konsumen, yang mana yang akan dilayani, kebutuhan yang mana yang akan dipenuhi, serta dengan cara bagaimana kebutuhan tersebut dipenuhi (merujuk kepada teknologi)
b.         Lingkup produk dan segmentasi pasar, yakni menjawab pertanyaan tentang bagaimana perusahaan dapat membedakan calon konsumen dalam konteks needs dan wants.
2.    Menentukan misi atau peran bisinis yang digeluti
Menentukan misi dan peran ini meliputi prakiraan performance dalam ukuran : sales growth, market share, return on investment, net income, serta kas yang diperlukan untuk setiap bidang bisnis atau program.
3.    Memformulasikan fungsional strategis
Aspek ini mencakup formulasi fungsi marketing, produksi, research and development, pelayanan, dan distribusi. Fungsi-fungsi tersebut hanya dapat diformulasikan secara detail setelah bidang bisnis dan misi bisnis ditentukan.
4.    Budgeting
Seluruh rangkaian perencanaan akan berakhir setelah alokasi sumber daya dan anggaran pelaksanaan ditentukan.
Suatu rencana pemasaran dikatakan efektif jika memenuhi dua syarat, yaitu mendiskripsikan analisa kesempatan dan kemampuan dan memahami prilaku biaya. Marketing Plan sebaiknya dikerjakan melalui step by step basis. Dengan cara step by step memungkinkan bagi kita untuk mereka analisis dan membuat pedoman, serta mengkonsentrasikan kepada aktivitas yang akan dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar